Presiden Amerika Barack Obama telah mengajukan seorang pakar kawakan Asia sebagai calon utusan khusus Amerika yang pertama untuk Birma. Derek Mitchell saat ini Wakil Asisten Menteri Pertahanan untuk Masalah Keamanan Asia dan Pasifik. Majelis Senat Amerika masih harus menyetujui pengangkatan itu.
Pengangkatan seorang utusan khusus untuk Birma adalah tanda pemerintahan Obama sedang mendorong reformasi demokrasi yang lebih besar di negara itu.
Amerika Serikat sudah lama mengeritik pemerintah Birma karena menindas hak azasi manusia dan menangkap tokoh-tokoh oposisi, termasuk pemenang Hadiah Nobel Aung San Suu Kyi.
Menteri Luar Negeri Amerika Clinton mengatakan dalam tahun 2009 bahwa disamping sanksi, sasaran strategis Amerika untuk Birma, antara lain, bantuan kemanusiaan yang lebih besar dan dialog langsung tingkat tinggi dengan penguasa Birma. Para pejabat Birma membebaskan Aung San Suu Kyi dari tahanan rumah bulan November, tidak lama sebelum pemilu parlemen pertama dalam 20 tahun di negara itu.
Penguasa mengatakan mereka telah dengan resmi membubarkan pemerintahan militer dan beralih ke pemerintahan sipil. Tetapi, pemerintah baru tetap dalam tangan para bekas jenderal tertinggi dan sekutu mereka. Para pengeritik Birma menyebut dinyatakannya pemerintah Birma sebagai pemerintahan sipil adalah tidak benar dan mengatakan Aung San Suu Kyi dan partainya dilarang turut dalam pemilu bulan November lalu.
