Presiden Amerika Barack Obama Minggu malam (6/12) akan menyampaikan pidato melalui televisi – yang sangat jarang dilakukannya – dengan harapan akan meredam kekhawatiran rakyat tentang serangan-serangan teroris dan menjelaskan kampanye Amerika melawan “ancaman teroris yang lebih luas”.
Menurut rencana Presiden Obama juga akan menyampaikan perkembangan hasil penyelidikan terhadap penembakan massal pekan lalu di California, di mana warga kelahiran Illinois Syed Rizwan Farook dan istrinya yang warga Pakistan – Tashfeen Malik – membunuh 14 orang dan melukai 21 lainnya dalam tembakan membabibuta pada sebuah pertemuan pekerja pemerintah lokal di San Bernardino.
Dalam acara “Meet the Press” NBC Minggu pagi, Jaksa Agung Loretta Lynch menyatakan Obama akan menyerukan kepada rakyat Amerika “untuk menunjukkan apa yang terbaik yang bisa mereka lakukan, dan tidak menyerah karena takut”.
Menjelang pidatonya itu, Gedung Putih mengatakan Obama akan membahas situasi ancaman teroris, “bagaimana teroris berkembang dan bagaimana kita akan mengalahkannya.”
Obama “akan menggarisbawahi keyakinannya” bahwa para pemberontak ISIS “akan dihancurkan dan bahwa Amerika akan menegakkan nilai-nilainya, menunjukkan komitmen yang tak tergoyahkan atas keadilan, kesetaraan dan kebebasan, untuk mengalahkan kelompok-kelompok teroris yang menggunakan aksi kekerasan untuk memperluas ideologi mereka yang menghancurkan”.
Obama akan berpidato dari Ruang Oval Gedung Putih di mana presiden-presiden Amerika biasa menyampaikan pidato-pidato penting.yang paling signifikan. Obama terakhir kali menyampaikan pidato dari Ruang Oval yang disiarkan langsung televisi ketika mengakhiri operasi tempur darat Amerika di Irak tahun 2010.
FBI masih terus menyelidiki apa yang mendorong serangan Farook dan Malik di California. [em/ii]