Organisasi-organisasi hak azasi menyerukan kepada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) agar melakukan kemajuan yang lebih besar dalam memukimkan kira-kira 7.000 pengungsi Muslim Myanmar satu tahun setelah mereka ditolong, setelah ditinggalkan di laut oleh komplotan pedagang manusia.
Pengungsi itu sebagian besar dari suku Rohingya negara bagian Arakine, Myanmar barat dan diselamatkan setelah penindakan oleh pihak berwenang Thailand.
Sebelumnya, kamp-kamp yang digunakan para penyelundup terungkap di Thailand selatan dan puluhan mayat ditemukan dalam kuburan yang dangkal.
Lebih dari 100 orang ditangkap karena terkait dengan komplotan pedagang manusia tadi, termasuk beberapa pejabat Thailand.
Pertemuan darurat 17 negara bulan Mei tahun 2015 yang mencakup Amerika Serikat, Jepang, Swiss dan Australia serta badan-badan kemanusiaan PBB, mendorong tindakan untuk menyelesaikan masalah migrasi yang tidak biasa terjadi itu. [gp]