Militer Pakistan mengatakan pihaknya telah menewaskan lebih dari 250 orang militan dan 8 tentaranya tewas dalam operasi kontra-pemberontakan dekat perbatasan Afghanistan dalam dua bulan terakhir.
Para pejabat angkatan darat mengatakan pertempuran di lembah terpencil Shawal, Waziristan Utara, adalah tahap terakhir serangan besar darat dan udara yang dilancarkan bulan Juni tahun 2014 untuk membersihkan daerah suku terpencil yang semi-otonom itu dari militan setempat dan asing.
“Pertempuran untuk membersihkan daerah kantong terakhir dekat perbatasan Pakistan-Afghanistan terus berlanjut pada dataran yang sangat sulit dan keadaan cuaca yang sangat buruk,” kata militer dalam pernyataan hari Minggu yang memuat rincian terbaru yang disebut operasi Zarb-e-Azb (ZeA) itu.
Semua dataran pada ketinggian 2.700 meter yang ditutupi salju telah dibersihkan, pusat-pusat teroris telah dihancurkan dan tempat besar penyembunyian senjata dan amunisi ditemukan, katanya, dan menambahkan bahwa pertempuran itu melukai lebih dari 160 militan dan 39 tentara.
Angkatan darat mengatakan bahwa sejak awal serangan yang sudah hampir dua-tahun itu lebih dari 4.000 laskar yang terkait dengan kelompok ektrimis setempat dan asing telah tewas di daerah Waziristan dan dalam penggrebekan yang berbasis informasi intelijen di tempat lain di Pakistan sementara hampir 500 tentara juga telah tewas. Pernyataan hari Minggu mengatakan bahwa 36 persen dari puluhan ribu keluarga yang mengungsi akibat tindakan militer di Waziristan Utara juga telah kembali ke rumah mereka di daerah-daerah yang sudah dibersihkan dari militan.
“Sejak awal operasi ZeA bulan Juni tahun 2014, pasukan keamanan telah membersihkan daerah seluas 4.304 kilometer persegi di Waziristan Utara dan memulihkan pemerintahan,” katanya.
“Sekalipun tidak mungkin memeriksa secara independen kebenaran laporan resmi mengenai pertempuran itu karena kurangnya akses ke pekerja bantuan dan wartawan, para pejabat angkatan darat mengambil sebagai indikasi sangat berkurangnya serangan teroris di sekitar Pakistan karena infrastruktur dan jaringan komunikasi teroris telah dibongkar. [gp]
