Pakistan menyatakan “sangat prihatin” terhadap uji coba sistem misil anti balistik dan uji coba misil yang diluncurkan dari kapal selam bersenjata nuklir di Lautan Hindia, oleh India baru-baru ini.
Perkembangan ini “mengarah pada nuklirisasi Lautan Hindia” dan Pakistan akan “mengambil semua langkah yang diperlukan” untuk membela perbatasannya, kata kepala kebijakan LN Pakistan, Sartaj Aziz kepada parlemen hari Kamis (19/5).
India tanggal 15 Mei mengumumkan telah menguji coba misil pencegat Ashvin dari sebuah lokasi peluncuran bergerak dan berhasil menghancurkan sebuah misil balistik yang bisa membawa senjata nuklir.
Aziz mengatakan penggelaran kekuatan nuklir dan misil-misil nuklir nuklir di Lautan Hindia tidak hanya mengganggu keseimbangan strategis di Asia Selatan tapi juga berdampak pada keamanan maritim di ke-32 negara di sekitar Lautan Hindia.
Ia menambahkan bahwa Pakistan tidak “melupakan” kebutuhan pertahanannya dan akan “meningkatkan kemampuan pertahanannya dengan teknologi-teknologi yang cocok”.
Pembangunan sistim misil anti balistik mungkin memberi India rasa aman yang keliru, yang secara tidak terduga makin memperumit keadaan”, kata Aziz sambil memperingatkan upaya-upaya Pakistan demi perdamaian dan persahabatan dengan India seharusnya tidak ditafsirkan sebagai kelemahan.
Para pejabat di Islamabad mengatakan misil-misil balistik mereka bisa membawa kepala nuklir ke setiap bagian India dan pembangunan senjata nuklir “taktis” untuk medan tempur sudah “secara efektif” menetralisir rencana besar-besaran lawannya untuk melancarkan perang mendadak terhadap Pakistan. [my/ii]
