Partai berkuasa di Afrika Selatan mengatakan, parlemen akan melangsungkan pemungutan suara mosi tidak percaya terhadap Presiden Jacob Zuma, Kamis (15/2), seandainya pemimpin yang sedang dirundung masalah itu tidak segera mengundurkan diri.
Paul Mashatile, ketua urusan finansial Kongres Nasional Afrika, Rabu (14/2), mengumumkan rencana itu, hari di mana Zuma diperkirakan akan mengungkapkan apakah ia mematuhi tuntutan partainya untuk mundur.
Sebelumnya, polisi menggeledah rumah sebuah keluarga kaya yang memiliki hubungan dengan Zuma. Stasiun penyiaran pemerintah SABC melaporkan, seorang ditangkap dalam penggeledahan pagi hari itu di rumah keluarga Gupta di Johannesburg. Penggeledahan itu sendiri dilakukan unit polisi anti korupsi yang disebut Hawks.
Baca juga: ANC ‘Tarik’ Zuma sebagai Presiden Afsel
Keluarga Gupta dituduh memanfaatkan persahabatannya dengan Zuma untuk mengontrol penunjukkan siapa-siapa yang menempati posisi penting pemerintahan dan kontak-kontaknya.
Tuduhan-tuduhan yang menjerat keluarga Gupta dan presiden itu mendorong para pemimpin partai Zuma – Kongres Nasional Afrika (ANC) – untuk menuntut secara resmi pengunduran diri presiden berusia 75 tahun itu setelah hampir sembilan tahun menjabat. Salah satu tuduhan yang dihadapi Zuma adalah ia menggunakan dana publik sebesar 20 juta dolar untuk memperbaiki properti pribadinya.
Meski demikian, Zuma tidak memiliki kewajiban untuk mundur. Telah lebih dari sepekan ia bahkan mengabaikan tekanan keras dari partainya. Jika parlemen memberhentikan Zuma, Presiden ANC Cyril Ramaphosa kemungkinan akan menjadi presiden Afrika Selatan. [ab/uh]
