Partai utama anti junta militer di Thailand, Pheu Thai, mengatakan, telah menyatakan berkoalisi dengan enam partai yang lebih kecil untuk mengklaim mayoritas kursi di majelis rendah parlemen dan membentuk pemerintahan mendatang.
Sudarat Keyuraphan, kandidat perdana menteri dari Pheu Thai, mengumumkan pembentukan koalisi itu, Rabu, di Bangkok. Ia mengklaim koalisi itu telah meraih sedikitnya 255 kursi dari 500 kursi di majelis itu yang diperebutkan pada pemilu hari Minggu lalu.
Hasil pendahuluan menunjukkan, Pheu Thai telah meraih 137 kursi, sementara saingan utamanya, Phalang Pracharat, yang didukung militer merebut 97 kursi.
Namun, seandainya pun berhasil merebut suara mayoritas di majelis rendah dari perhitungan akhir resmi, Pheu Thai kemungkinan akan sulit membentuk pemerintahan berdasarkan konstitusi baru negara itu yang dirancang junta militer yang berkuasa.
Berdasarkan konstitusi baru, para anggota Senat akan ikut bergabung dengan 500 anggota mejelis rendah dalam memilih perdana menteri baru. Para anggota Senat itu, yang jumlahnya 250 orang, merupakan hasil penunjukan junta militer dan bukan pemilu.
Menyusul keunggulan telah dalam perhitungan jumlah suara pemilih (popular vote) dari Pheu Thai, Phalang Pracharat juga mengklaim meraih mandate untuk membentuk pemerintahan baru. [ab]