Hasil pemilihan anggota parlemen di Moldova menunjukkan partai-partai yang ingin mengusahakan hubungan yang lebih erat dengan Eropa lebih unggul daripada yang menghendaki hubungan yang lebih erat dengan Rusia.
Setelah sebagian besar surat suara dihitung hari Senin (1/12), kelompok partai yang pro-Eropa meraih 44 persen suara dalam parlemen yang beranggotakan 101 orang itu.
Partai Sosialis, yang menghendaki Moldova lebih banyak bekerja-sama dengan Rusia, unggul atas partai-partai lain dengan mendapat 21 persen, tetapi secara keseluruhan partai-partai yang pro-Rusia hanya mendapat 39 persen.
Moldova menandatangani persetujuan bersejarah dengan Uni Eropa sebelumnya tahun ini, walaupun ditentang keras oleh Rusia, yang mempunyai pasukan ditempatkan di daerah Transdniestr yang berbahasa Rusia dan memisahkan diri.
Perjanjian itu memberi rakyat di Moldova bebas visa jika bepergian ke Eropa Barat, akses ke zona perdagangan bebas dan dana ratusan juta Euro. Rusia membalas dengan embargo impor banyak komoditas pangan dari Moldova.
Moldova, salah satu negara paling kecil dan paling miskin di Eropa, terletak di antara Ukraina dan anggota Uni Eropa, Rumania.