Partai konservatif Inggris yang berkuasa kemungkinan akan menghadapi kekalahan besar dalam pemilihan Parlemen Eropa bulan depan, karena caranya menangani Brexit dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Berbagai jajak pendapat umum mengatakan pemerintahan pimpinan Perdana Menteri Theresa May akan kalah, dan kepercayaan pada kelompok tengah akan terkikis, dan ini akan menguntungkan partai baru pimpinan Nigel Farage dan partai Buruh yang semakin bergerak ke kiri.
Sebagian survei meramalkan, calon-calon partai Konservatif hanya akan mendapat 15 persen suara dalam pemilihan Parlemen Eropa.
Partai Brexit pimpinan Farage, yang menghendaki keluarnya Inggris dengan segera dari Uni Eropa diperkirakan akan berada pada nomor satu, disusul oleh Partai Buruh yang menginginkan Inggris tetap berada dalam uni Eropa. (ii)