Para anggota pasukan keamanan di daerah semi-otonom Kurdistan, di Irak, mulai memberikan suara, Jumat (28/9), dua hari sebelum pemilihan parlemen.
Tentara mendatangi tempat-tempat pemungutan suara di wilayah Irak utara, di mana warga Kurdi akan memilih anggota parlemen regional pada hari Minggu.
Karena partai-partai oposisi yang lemah, Partai Demokrat Kurdistan (PPK) dan Partai Persatuan Patriotik Kurdistan (PUK) kemungkinan akan memperpanjang masa kekuasaan bersama kedua partai itu yang telah berlangsung hampir 30 tahun.
Referendum kemerdekaan yang gagal tahun lalu telah memicu kemarahan dan penolakan tegas dari ibu kota Irak.
Seorang analis mengatakan meski ada reaksi yang dipicu oleh referendum tersebut, fakta bahwa tiga juta warga Kurdi memilih kemerdekaan akan memiliki implikasi besar bagi pemilihan kali ini. [lt]