Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengutip seorang pejabat militer yang mengatakan Hayat Tahrir Al Sham, kelompok militan yang menggulingkan Presiden Bashar al-Assad telah mendirikan pusat-pusat di Homs bagi para tentara dan militan untuk menyerahkan senjata mereka dalam sebuah proses yang juga dilakukan di wilayah lain di Suriah. Laporan itu mengatakan pihak berwenang yang baru minggu lalu telah menerima sejumlah laporan bahwa masih ada sisa milisi pro-Assad di kota Homs.
Puluhan pengunjuk rasa berkumpul di kota Douma, Suriah, pada hari Rabu (1/1) menuntut jawaban atas hilangnya empat aktivis terkemuka yang diculik lebih dari satu dekade lalu. Para demonstran meminta kelompok militan Hayat Tahrir Al Sham, yang menjadi penguasa baru Suriah, untuk menyelidiki apa yang terjadi pada mereka. Aktivis yang dimaksud adalah Razan Zaitouneh, suaminya, Wael Hamadeh, Samira Khalil dan Nazem Hammadi.
Insiden Penculikan Aktivis pada 9 Desember 2013
Sekelompok orang bersenjata tak dikenal pada 9 Desember 2013 menyerbu Pusat Dokumentasi Pelanggaran di Douma, di timur laut Damaskus, dan menculik keempat aktivis tersebut. Pusat ini didirikan pada tahun 2011 untuk memantau pelanggaran HAM di Suriah. Saat itu, Douma dikuasai kelompok pemberontak. Tidak ada tanda-tanda kehidupan atau bukti kematian sejak mereka diculik.
Zaitouneh adalah salah satu aktivis HAM paling terkemuka di Suriah, sebagian karena dia mendokumentasikan pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah Presiden Assad dan kelompok pemberontak dengan dampak yang sama. Karya Zaitouneh mendapatkan pengakuan global, termasuk Penghargaan Wanita Keberanian Internasional (International Woman of Courage Award) yang diberikan oleh Ibu Negara Michelle Obama pada tahun 2013.
Sejumlah demonstran mengangkat foto para aktivis yang hilang saat berdemonstrasi hari Rabu. “Kami di sini karena kami ingin mengetahui seluruh kebenaran tentang dua perempuan dan dua laki-laki yang hilang dari tempat ini 11 tahun 22 hari yang lalu,” kata aktivis Yassin Al-Haj Saleh, yang istrinya, Khalil, termasuk di antara mereka yang diculik.
Sejak pemerintahan Assad digulingkan 8 Desember lalu, berbagai protes terjadi di seluruh negeri, menuntut informasi tentang ribuan orang yang dihilangkan secara paksa di bawah pemerintahan Assad. Pemerintah transisi Suriah – yang dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham yang memimpin penggulingan Assad – telah bersikap netral terkait tuduhan terhadap berbagai kelompok bersenjata dalam kasus penghilangan paksa para aktivis. HTS juga bersekutu dengan para aktivis guna mencari kebenaran dan keadilan. [em/ab]
Forum