Paus Fransiskus mengunjungi Tacloban, kota di wilayah timur jauh Filipina, Sabtu, untuk menghibur para penyintas super topan Haiyan, yang menghancurkan kota itu November 2013, dan mengakibatkan 7.350 orang tewas atau dinyatakan hilang.
Paus, dengan menggunakan jas hujan tipis, mengatakan kepada kerumunan sekitar 150 ribu orang - yang berdiri di tengah hujan yang lebat dan angin yang bertiup kencang - bahwa ketika ia menonton liputan berita mengenai topan itu dari Roma, ia segera memutuskan untuk berkunjung ke Filipina.
Paus mengakui beratnya penderitaan yang diakibatkan topan itu, dan bahwa ia ikut merasakannya.
Setelah melangsungkan misa, Sabtu (17/1) Paus mengumumkan ia harus mengakhiri lawatannya beberapa jam lebih awal untuk menghindari badai tropis Mekkhala yang sedang mendekati wilayah itu.
Setibanya di Katedral di Provinsi Leyte, Paus mengambil mikrofon dan mengatakan di depan 150 ribu umat, bahwa ia harus meninggalkan tempat itu empat jam lebih awal daripada yang dijadwalkan.
Biro Cuaca mengatakan badai tropik Mekkhala yang sedang menuju daerah itu, menumpahkan hujan pada upacara misa yang dipimpin Paus pada pagi hari itu, dan badai itu diperkirakan sampai ke darat di dekat Pulau Samar pada sore hari atau petang dengan kecepatan angin 100 hingga 130 kilometer per jam.
Paus mengatakan pilot-pilot pesawat Philippine Airlines memperingatkan, keadaan akan memburuk setelah jam satu siang. Itulah sebabnya, Paus harus cepat meninggalkan tempat itu menuju pesawat.
Paus Fransiskus melawat ke timur jauh Filipina, guna menenangkan mereka yang selamat dari bencana topan Haiyan pada tahun 2013, menewaskan 7.350 orang.
