Ketua HAM PBB Navi Pillay menyerukan penyelidikan independen terhadap serangan militer Irak yang menewaskan setidaknya 34 orang di kamp pengungsi Iran. Pillay mengatakan hari Jumat "mengingat banyaknya korban di Camp Ashraf, alasan apapun tidak bisa diterima".
Jumat lalu, tentara Irak menyerbu kamp, yang menampung anggota gerakan pembangkang Iran, Rakyat Mujahidin.
Irak mengatakan pasukannya bergerak setelah penghuni kamp melempari batu ke arah tentaranya. Pejabat rumahsakit Irak mengatakan 10 orang tewas, meskipun kelompok pembangkang melaporkan jumlah korban yang lebih banyak.
Hari Kamis, penyelidik PBB mendapati 34 tewas dalam insiden itu. Dalam pernyataan hari Jumat, Pillay mengatakan umumnya korban ditembak tapi sebagian tampak mati tergilas.
Ia juga mendesak pemerintah agar segera mempertimbangkan pemukiman kembali penghuni kamp itu ke negara ketiga.
Iran minggu ini mendesak Uni Eropa untuk mempertimbangkan kembali sikapnya terhadap Rakyat Mujahidin, yang dianggap Iran sebagai ancaman teror. Di Amerika, kelompok itu juga masih tercantum dalam daftar organisasi teroris.
