Pejabat telekomunikasi Iran mengatakan peretas yang mengakses situs web beberapa harian negara itu berasal dari Amerika dan Inggris.
Pernyataan hari Minggu (11/2) yang diterbitkan kantor berita resmi Iran, IRNA, mengutip pejabat-pejabat itu yang mengatakan peretas menarget 30 situs pada hari Sabtu, termasuk beberapa situs surat kabar Iran.
Namun, ditambahkan keamanan situs web itu sangat minim.
Sabtu malam, peretas mengakses situs web beberapa harian dan mengganti berita utama dalam bahasa Farsi dengan laporan yang palsu mengenai kematian pemimpin tertinggi negara tersebut, Ayatollah Ali Khamenei.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan siber tersebut. [ka/jm]