Pemakaman Pangeran Philip pada Sabtu (17/4) nanti, bukan hanya puncak dari hari berkabung nasional. Banyak pihak juga akan memperhatikan tanda-tanda rekonsiliasi antara Pangeran Harry dan keluarga kerajaan, terutama dengan saudaranya Pangeran William.
Pada upacara pemakaman nanti, Harry untuk pertama kalinya akan bertemu keluarga kerajaan sejak dia dan istrinya Duchess of Sussex, mengundurkan diri dari tugas kerajaan Maret lalu dan pindah ke California bersama putra mereka, Archie.
Meskipun kepergiannya sudah menyebabkan perselisihan besar dalam monarki, hubungan keluarga makin memburuk ketika Harry dan Meghan melakukan wawancara dengan pembawa acara bincang-bincang Amerika, Oprah Winfrey. Di antara sejumlah hal yang diungkap dalam wawancara itu, Harry membenarkan rumor bahwa hubuang antara dia dan saudaranya merenggang. Dia mengatakan bahwa "hubungan adalah 'ruang' pada saat ini" - meskipun dia menambahkan bahwa "waktu menyembuhkan semua hal, semoga."
Harry juga memberi tahu Winfrey bahwa ayahnya, ahli waris takhta Pangeran Charles, sempat tidak mau menjawab panggilan telepon darinya.
Pasangan itu memberi kejutan dengan mengungkapkan bahwa seorang anggota keluarga kerajaan yang tidak disebut namanya, menyatakan keprihatinan tentang "seberapa gelap" warna kulit anak mereka mengingat Meghan adalah keturunan ras campuran. Beberapa hari setelah tuduhan rasisme yang mengejutkan itu,William angkat bicara danmengatakan kepada wartawan bahwa dia "sama sekali bukan keluarga rasis."
Terlepas dari ketegangan, pemakaman hari Sabtu(10/4) hampir pasti akan mengingatkan saudara-saudara tentang kesedihan bersama mereka di pemakaman kerajaan lain lebih dari dua dekade lalu - ketika, sebagai anak laki-laki, keduanya berjalan di belakang peti mati ibu mereka Putri Diana pada 1997.
Pada Sabtu (17/4) nanti, Harry yang berusia 36 tahun dan William, 38 tahun, berjalan di belakang peti jenazah kakek mereka bersama anggota kerajaan senor lainnya dalam iring-iringan prosesi pemakaman ke Kastil Windsor.
Banyak pengamat percaya bahwa pemakaman Philip akan memberi kesempatan yang ideal bagi keluarga kerajaan yang dijuluki "The Firm" untuk menunjukkan persatuan kepada dunia dan bagi kakak-beradik kerajaan untuk dan meredakan ketegangan. Philip, yang telah menikah dengan Ratu Elizabeth II selama lebih dari tujuh puluh tahun, mangkat pekan lalu dalam usia 99 tahun.
“Mereka berbagi emosi. Mereka berbagi kesedihan saat ini karena kematian kakek mereka, "kata mantan Perdana Menteri John Major, kepada BBC pekan ini seperti dikutip oleh Associated Press.
“Saya sangat berharap sangat memungkinkan untuk memperbaiki setiap keretakan yang mungkin ada,” kata Major yang ditunjuk sebagai wali bagi kedua pangeran itu setelah kematian Diana.
Namun Angela Levin, penulis biografi Harry, mengatakan tidak pantas bagi anggota keluarga kerajaan untuk membicarakan masalah pribadi mereka menjelang pemakaman. Mungkin tidak ada waktujika Harry harus segera kembali ke AS.
“Saya pikir salah jika membahas hanya masalah mereka sendiri sebelum pemakaman. Dan saya pikir itu salah membayangkan bahwa mereka akan mencurahkan isi hati mereka dan saling berpelukan, ketika begitu banyak yang telah terjadi di tahun ini dan William harus mengambil lebih banyak tanggung jawab," katanya kepada Associated Press.
Penny Junor, penulis biografi kerajaan lainnya, berpikir dampak dari wawancara Winfrey - terutama tuduhan rasisme, yang dia sebut "tak termaafkan" - akan sangat sulit untuk kembali ke keadaan semula.
“(Harry) tidak menghormati ayahnya. Dia berbicara tentang masalah pribadi di panggung global. Banyak yang harus diselesaikan, "kata Junor. Kedua bersaudara itu adalah "orang yang sangat keras kepala,” tambahnya, dan "William akan sangat terluka dan marah kepada saudaranya selama wawancara."
Harry tiba di Inggris pada Senin (12/4) dan sedang menjalani karantina. Namun, dia dapat menghadiri pemakaman itu sesuai dengan aturan pemerintah yang membuat pengecualian untuk acara-acara seperti itu. Para pejabat mengatakan, Meghan, yang sedang mengandung anak kedua, disarankan oleh dokternya untuk tidak melakukan perjalanan jauh.
Kakak-beradik itu memiliki peran dan kepribadian yang kontras sejak lahir, tetapi dalam beberapa tahun terakhir perbedaan itu makin kentara.
Sebagai adik dari calon raja - yang disebut "cadangan" untuk ahli waris - Harry memiliki tanggung jawab yang jauh lebih sedikitdan reputasi sebagai pangeran yang gemar berpesta sebelum bertugas di militer dan mulai menetap di usia 30-an. Dia meraih kesuksesan dan menikmati popularitas di Inggris dengan Invictus Games, pesta olahraga yang dia dirikan untuk anggota militer yang cacat dan terluka.
Namun, posisinya di monarki semakin meredup dengan kelahiran ketiga anak William, yang membuatnya turun ke urutan keenam ahli waris takhta.
Sudah tampak Jelas dari 2019 bahwa Harry berharap untuk bebas dari batasan-batasan monarki untuk menciptakan narasinya sendiri. Tahun itu, Harry dan Meghan berpisah dari Royal Foundation, yang awalnya merupakan yayasan amal yang didirikan bersama-sama agar mereka bisa memiliki platform sendiri.
Pernyataan terpisah dari kedua pangeran untuk menghormati Philip minggu ini mencerminkan kepribadian dan gaya mereka yang berbeda. Ketika William dalam pernyataannya mengatakan bahwa dia dan istrinya Kate akan "terus melakukan apa yang diinginkan (Philip) dan akan terus mendukung Ratu untuk tahun-tahun mendatang”, pernyataan Harry bernada lebih informal dan riang.
Harry memuji Philip karena menjadi "dirinya sendiri" dan berterima kasih atas "dedikasinya kepada Nenek.” Dia juga menulis: "Meski saya bisa melanjutkan, saya tahu bahwa saat ini dia akan berkata kepada kita semua, dengan bir di tangan, 'Oh, ayo lanjutkanlah'."
Namun, Levin dan Junor mengatakan bahwa kedua bersaudara itu telah menikmati ikatan yang sangat erat sejak masa kanak-kanak, dan keduanya berharap akan tiba waktunya bagi mereka untuk mendamaikan perbedaan mereka. [na/ft]