Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris Senin (22/7) menyatakan bahwa pasukan pemberontak telah merebut desa Khan al-Assal, di pinggiran Aleppo. Bentrokan-bentrokan kecil terus berlanjut di dekat desa itu dan ada laporan mengenai serangan udara oleh militer Suriah.
Khan al-Assal menjadi kubu penting dalam pertempuran merebut Aleppo, kota terbesar di Suriah. Pemberontak dan pemerintah Suriah saling menuding pihak lain menggunakan senjata kimia dalam pertempuran di sana Maret lalu, yang menewaskan sekitar 30 orang.
Laporan mengenai keberhasilan pemberontak di Suriah Utara muncul satu hari setelah pasukan pemberontak di dekat Damaskus mengalami kekalahan hebat. Dalam satu pertempuran, Minggu, pasukan pemerintah menyergap pasukan pemberontak di pinggiran Adra, menewaskan 49 pemberontak.
Upaya-upaya pemberontak Suriah dirongrong oleh perselisihan dan bentrokan dengan pasukan Islamis yang menggabungkan kekuatan dengan pemberontak dalam upaya mereka menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Secara terpisah, hari Senin (22/7), Deputi Perdana Menteri Suriah Qadri Jamil berada di Moskow untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Lavrov mengatakan Rusia yakin pemerintah Suriah dan pemberontak hanya dapat menyelesaikan perselisihan mereka melalui dialog. Ia juga meminta pemerintah dan oposisi untuk bekerjasama guna mengusir teroris dan ekstremis dari Suriah.
Sebanyak 100 ribu orang telah tewas dalam pertempuran selama dua tahun lebih yang menyebabkan jutaan orang lainnya telantar.
Khan al-Assal menjadi kubu penting dalam pertempuran merebut Aleppo, kota terbesar di Suriah. Pemberontak dan pemerintah Suriah saling menuding pihak lain menggunakan senjata kimia dalam pertempuran di sana Maret lalu, yang menewaskan sekitar 30 orang.
Laporan mengenai keberhasilan pemberontak di Suriah Utara muncul satu hari setelah pasukan pemberontak di dekat Damaskus mengalami kekalahan hebat. Dalam satu pertempuran, Minggu, pasukan pemerintah menyergap pasukan pemberontak di pinggiran Adra, menewaskan 49 pemberontak.
Upaya-upaya pemberontak Suriah dirongrong oleh perselisihan dan bentrokan dengan pasukan Islamis yang menggabungkan kekuatan dengan pemberontak dalam upaya mereka menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Secara terpisah, hari Senin (22/7), Deputi Perdana Menteri Suriah Qadri Jamil berada di Moskow untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Lavrov mengatakan Rusia yakin pemerintah Suriah dan pemberontak hanya dapat menyelesaikan perselisihan mereka melalui dialog. Ia juga meminta pemerintah dan oposisi untuk bekerjasama guna mengusir teroris dan ekstremis dari Suriah.
Sebanyak 100 ribu orang telah tewas dalam pertempuran selama dua tahun lebih yang menyebabkan jutaan orang lainnya telantar.