Sedikitnya 1.500 pemberontak Suriah dan keluarga mereka meninggalkan sebuah distrik yang telah lama mereka duduki di luar Damaskus hari Minggu (14/5). Sementara itu, para tentara Presiden Bashar al-Assad dan sekutu-sekutunya terus berupaya merebut ibukota dan sekitarnya untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun.
Media milik pemerintah dan para saksi mata mengatakan evakuasi dimulai sejak dini hari, kurang dari sehari setelah pasukan pemerintah merebut distrik Qaboun, dan hanya beberapa hari setelah ratusan pemberontak lain dan keluarga mereka meninggalkan dua distrik di dekatnya.
Sebuah perjanjian pemerintah yang memfasilitasi evakuasi Qaboun ini diumumkan Sabtu malam. Perjanjian itu mirip dengan perjanjian sebelumnya dimana para pemberontak dijanjikan bisa melakukan perjalanan dengan aman ke wilayah yang dikuasai pemberontak dekat perbatasan Turki dengan imbalan diakhirinya tembakan artileri dan serangan udara oleh pesawat tempur Suriah dan Rusia yang telah berlangsung beberapa minggu.
Pasukan pemerintah selama beberapa bulan ini telah berupaya untuk merebut distrik-distrik pemberontak di sebelah utara dan timur Damaskus. Dan para pengamat mengatakan pasukan baru berhasil setelah menemukan dan menghancurkan terowongan-terowongan bawah tanah yang menghubungkan ketiga permukiman itu.
Sementara perang saudara berolak dekat ibukota, pasukan Suriah yang dipimpin Kurdi di sebelah utara melancarkan ofensif terpisah terhadap para ekstremis ISIS di luar ibukota de facto ISIS, Raqqa. [vm]
Terkait
Paling Populer
1