Golongan separatis yang menguasai bagian-bagian wilayah Luhansk dan Donetsk di Ukraina timur menyelenggarakan pemilu untuk kepemimpinan dan badan-badan legislatif di daerah-daerah yang mereka kuasai.
Uni Eropa dan Amerika menyebut pemilu pemberontak itu ilegal, dengan mengatakan hal itu melanggar konstitusi Ukraina dan persetujuan gencatan senjata yang dicapai tanggal 5 September antara kelompok separatis dan Pemerintah Ukraina.
Rusia mengatakan akan mengakui hasil pemilu golongan separatis. Para pemimpin Uni Eropa mendesak Rusia agar mengabaikan hasil pemilu itu.
Para pejabat Barat mengatakan, pemilu itu bisa mempersulit usaha mengakhiri krisis di Ukraina timur, di mana pemberontak pro Moskow ingin bergabung dengan Rusia.
PBB mengatakan lebih dari 4.000 orang tewas dalam pertempuran antara pasukan Pemerintah Ukraina dan pemberontak pro Rusia.