Pemerintah Belanda hari Jumat (2/12) menyatakan dukungannya terhadap penyelidikan multi-tahun mengenai akhir masa penjajahan di Indonesia tahun 1940an, ketika pasukan-pasukan Belanda dituduh melakukan pembantaian di Indonesia.
Perdana Menteri Mark Rutte, yang baru saja kembali dari kunjungan ke Indonesia, mengatakan penyelidikan itu akan menganalisis permusuhan dari kedua belah pihak antara 1946 dan 1949. Ia "menekankan pentingnya bekerjasama" dalam pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo.
Menggali masa lalunya sebagai kolonial "dapat menyakitkan para veteran Belanda dari periode itu," kata pemerintah Belanda dalam pernyataan.
"Belanda memberikan nilai tinggi pada perlindungan dan promosi hak asasi manusia, hukum internasional dan aturan hukum," ujar pernyataan tersebut. "Pemahaman yang lebih dalam mengenai masa lalu kami memainkan peranan penting."
Dikenal sebagai Hindia Belanda, Indonesia merupakan koloni Belanda dari 1800 sampai 1949, meski ada juga yang menyebutkan bahwa Indonesia dijajah selama 350 tahun oleh Belanda. Negara ini dulu merupakan sumber utama kekayaan Belanda berkat perdagangan rempah-rempah, logam berharga dan mineral.
Belanda telah meminta maaf atas pembunuhan yang dilakukan oleh tentaranya pada masa penjajahan dan membayar sejumlah kompensasi kepada para penyintas, namun belum ada dokumentasi mengenai sejauh mana tingkat kejahatan itu.
Penyelidikan tersebut, yang diperkirakan akan memakan waktu beberapa tahun, akan dipimpin oleh tiga lembaga riset Belanda yang sangat dihormati. [hd]