Pemimpin baru pemerintahan Tibet di pengasingan mengatakan pemerintahannya siap berbicara dengan Tiongkok "kapan saja, di mana saja," dan katanya ia akan mengupayakan otonomi bagi Tibet di bawah pemerintahan Tiongkok.
Lobsang Sangay hari Kamis berbicara di New Delhi, memperjelas posisinya bahwa ia akan mengikuti "jalan tengah" kebijakan Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet, yang mengimbau otonomi daerah.
Sangay terpilih menjadi perdana menteri pemerintah Tibet di pengasingan awal tahun ini, mengambil alih peran politik Dalai Lama yang mengundurkan diri karena faktor usia. Sarjana hukum Universitas Harvard itu akan mulai memegang jabatannya bulan Agustus di kota Dharmsala, India.
Pemerintah Tibet di pengasingan telah mengadakan sembilan putaran pembicaraan dengan pemerintah Beijing, tetapi tidak membuat kemajuan ke arah tercapainya kesepakatan dengan Tiongkok.
Tiongkok menguasai Tibet tahun 1950, dan Dalai Lama lari dari tanah airnya tahun 1959. Beijing mengatakan niat Dalai Lama adalah mendirikan negara Tibet yang merdeka.