Pemimpin Hong Kong Carrie Lam, Selasa (18/5) membela langkah untuk membekukan aset penerbit prodemokrasi Jimmy Lai, dalam suatu keputusan yang dianggap sebagai upaya lebih lanjut untuk menindak keras suara-suara oposisi di kawasan semiotonom China itu.
Lam mengatakan langkah itu dibenarkan berdasarkan UU keamanan nasional yang diberlakukan terhadap Hong Kong oleh Beijing tahun lalu, yang memberi pihak berwenang kekuatan hukum untuk “membekukan aset-aset mencurigakan yang akan melemahkan keamanan nasional.”
Lam menambahkan bahwa masalah semacam itu membahayakan “keamanan nasional, bukan hanya keselamatan masyarakat Hong Kong, tetapi juga keselamatan 1,4 miliar warga China.”
Para pengecam menyatakan UU keamanan nasional dimaksudkan untuk menumpas perbedaan pendapat di Hong Kong, sementara para pendukungnya menyatakan undang-undang itu dimaksudkan untuk memastikan siapapun yang memimpin kota itu adalah para patriot.
China yang berkomitmen pada ketertiban masyarakat dan pembangunan ekonomi.
Lam telah menjadi wajah dari tindakan keras terhadap pembangkang, meskipun ia diyakini bertindak sepenuhnya atas perintah dari Beijing. Para pemimpin Partai Komunis China telah lama menganggap Hong Kong berpotensi sebagai inkubator oposisi yang dapat menyebar ke seluruh penjuru negara itu.
Pembekuan aset Lai membuat bursa saham Hong Kong menghentikan perdagangan saham di Next Digital pada hari Senin (17/5) atas permintaan perusahaan media tersebut.
Perusahaan itu didirikan oleh Lai, yang memiliki 71 persen saham dan menjadi pemegang saham pengendali, yang menerbitkan surat kabar prodemokrasi Apple Daily. Para pemasang iklan meninggalkan surat kabar itu karena pemerintah meningkatkan tekanan terhadap suara-suara pembangkang di Hong Kong.
Lai adalah sosok terkemuka dalam gerakan prodemokrasi Hong Kong dan sedang menjalani hukuman penjara 14 bulan karena perannya dalam dua pertemuan tanpa izin sewaktu berlangsung protes-protes besar-besaran menentang pemerintah. [uh/ab]