Presiden Korea Selatan Moon Jae-in siap menyambut kedatangan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di garis demarkasi militer yang memisahkan negara mereka pada hari Jumat, sementara mereka akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi yang jarang terjadi.
Kepala staf Moon Kamis merilis rincian rencana kegiatan itu.
Moon dan Kim dijadwalkan berjalan bersama ke sebuah alun-alun di Panmunjom untuk memeriksa barisan pengawal kehormatan sebelum melakukan pembicaraan resmi di Peace House. Pembahasan mereka diperkirakan akan berfokus pada program nuklir Korea Utara.
Setelah pembicaraan, para pemimpin dijadwalkan berpartisipasi dalam upacara penanaman pohon di perbatasan dengan menggunakan tanah dan air dari kedua negara.
Moon dan Kim kemudian akan mengadakan pertemuan kedua dan bersantap malam sebelum acara perpisahan untuk delegasi Korea Utara.
Semenanjung Korea secara teknis masih dalam keadaan perang. Perang Korea dengan pertempuran aktif selama 37 bulan berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953. Korea Selatan tidak menandatangani perjanjian gencatan senjata.
Pemerintahan Moon telah menyatakan berharap dapat mengatasi kebuntuan selama 65 tahun ini. Sebelumnya pekan ini, Korea Selatan menghentikan siarannya yang berisi pesan propaganda dan musik pop melintasi perbatasan, dalam langkah yang menurut militer akan membantu mendorong terwujudnya perdamaian.
Korea Utara juga mengisyaratkan kesediaannya untuk menghentikan uji coba rudal dan senjata nuklir.
Selain pertemuan puncak hari Jumat, ada pula rencana pertemuan antara Kim dan Presiden Amerika Donald Trump. Rincian mengenai pembicaraan itu belum disusun, tetapi mungkin akan muncul pada bulan Mei atau Juni. [uh]