Presiden AS Barack Obama pada Sabtu (20/12) mendapat pujian dari pemimpin Kuba atas langkahnya untuk memulihkan hubungan diplomatik antara kedua negara, tetapi Presiden Raul Castro mengatakan kepada rakyatnya bahwa pemulihan hubungan itu tidak berarti akhir dari pemerintahan komunis di Kuba.
Dalam pidato kepada Majelis Nasional Kuba yang disiarkan televisi ke seluruh negara pulau itu, Presiden Castro menyatakan ia terbuka untuk membahas berbagai isu dengan pejabat-pejabat Amerika yang diperkirakan akan berkunjung ke Havana bulan depan.
Ia juga mengukuhkan bahwa ia akan menghadiri KTT Amerika di Panama April mendatang, tempat ia diperkirakan akan bertemu Obama.
Ditanya di Washington tentang keputusannya memulihkan hubungan diplomatik dengan Kuba, Presiden Obama Jumat mengatakan ia tidak memperkirakan adanya perubahan dramatis yang segera di Kuba, tetapi bahwa Amerika kini akan memiliki kesempatan lebih besar untuk berdialog dengan pemerintah dan rakyat Kuba.
Pidato Presiden Castro Sabtu adalah komentar terbuka pertamanya sejak terobosan diplomatik itu diumumkan secara bersamaan oleh presiden kedua negara.
Castro mengatakan Kuba akan mempercepat program reformasi ekonominya, dengan tujuan mewujudkan bentuk "komunisme yang makmur dan berkelanjutan." Tetapi ia menekankan, perubahan akan dilakukan secara bertahap.