Orang-orang yang berada di belakang kudeta mendadak di Mali, menyerukan agar masyarakat tenang dan mencoba memberi jaminan kepada publik yang khawatir dan dihadapkan pada ancaman penjarahan serta kekurangan makanan dan bahan bakar.
Televisi Mali Sabtu mengudarakan sebuah pernyataan dari pemimpin kudeta Amadou Sanogo yang dimaksudkan untuk menghilangkan keragu-raguan dan kabar angin bahwa ia sudah ditewaskan.
Misi utama anak buahnya adalah melestarikan integritas wilayah Mali dan “keamanan dari rakyat dan harta benda mereka."
Video dari ibukota Mali memperlihatkan penjarahan yang meluas. Beberapa penduduk mengatakan mereka takut keluar dan menuduh tentara mengambil barang yang mereka inginkan dengan ancaman todongan senjata.
Meskipun ada jaminan ini, situasinya tetap tegang dan pemimpin kudeta berusaha menumpas pembangkangan.
Dini hari Sabtu, tentara pergi ke rumah Kassoum Tapo, seorang tokoh terkemuka dari Persekutuan Demokratik Mali, salah satu partai oposisi dan menangkap dirinya.
Tapo yang mengecam kudeta di radio Perancis kemudian dibebaskan, tetapi politisi lainnya mengatakan kepada kantor berita Perancis mereka khawatir dengan keselamatan diri mereka dan bersembunyi.
