Pernyataan juru bicara Gedung Putih hari Kamis menyerukan pemulihan segera pemerintahan konstitusional itu di Mali. Pernyataan itu mengatakan Amerika berdiri di belakang pemerintahan Presiden Toure yang terpilih secara sah.
Sekelompok tentara mengumumkan kudeta melalui televisi Mali hari Kamis, setelah mengambil alih dinas penyiaran negara dan istana presiden.
Pihak tentara mengatakan, mereka bertindak karena presiden tidak mampu memberantas pemberontakan etnis Tuareg di Mali utara.
Ketua Komisi Uni Afrika Jean Ping mengeluarkan pernyataan yang mengutuk keras pemberontakan itu yang dikatakan “sama sekali tidak beralasan.”
Uni Eropa mengimbau pemerintahan yang konstitusional dipulihkan secepatnya, dan Perancis, yang pernah menjajah Mali, menghentikan kerjasama dengan negara itu dan mendesak agar Presiden Toure tidak dicelakakan.
Keberadaan Toure tidak diketahui, meskipun sebagian laporan media mengatakan dia dilindungi oleh pasukan pengawal kepresidenan di sebuah kamp angkatan darat.