Sejumlah saksi melaporkan kerusuhan di sebuah kamp militer di dekat ibukota Mali, di mana tentara menuntut senjata-senjata yang lebih baik untuk memerangi pemberontak Tuareg. Tentara di kamp militer Kati di luar ibukota Bamako mulai melepaskan tembakan ke udara hari Rabu, setelah pertemuan dengan menteri pertahanan Mali tidak mulus.
VOA melaporkan dua tentara luka-luka dalam demonstrasi itu.
Tentara yang berdemonstrasi mengeluh bahwa mereka tidak punya senjata yang layak untuk memerangi pemberontak, yang telah menguasai beberapa kota di daerah gurun terpencil di padang sahara Mali Utara. Para istri dan ibu tentara tersebut telah menggelar demonstrasi di Bamako tentang isu yang sama bulan lalu.
Suku pengembara Tuareg telah melancarkan pergolakan berkala untuk memperoleh otonomi lebih besar di Mali dan Niger.
Pemberontakan terbaru ini dimulai bulan Januari, setelah banyak pejuang Tuareg kembali dari Libya di mana mereka membantu mantan pemimpin Libya Moammar Gaddafi.
