Para pengikut Sadr mengatakan hari Senin bahwa pemilu baru adalah jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah politk yang mendalam di Irak karena pemerintah sekarang tidak dapat menemukan penyelesaian masalah-masalah yang mengancam akan memecah-belah negara itu.
Ketegangan di Irak terus meningkat setelah Perdana Menteri Syiah Irak Nouri al-Maliki memerintahkan penangkapan Wakil Presiden Tareq al-Hashemi, seorang Suni, yang dicurigai berkomplot dengan para pembunuh.
Hashemi membantah tuduhan itu dan melarikan diri ke daerah otonom Kurdistan di Irak utara untuk menghindari penahanan. Maliki juga meminta parlemen untuk memecat Wakil Perdana Menteri dari golongan Suni Saleh al-Mutlaq.
Krisis politik itu terjadi ditengah-tengah gelombang serangan terhadap ibukota, Baghdad, oleh tersangka ekstremis Suni yang berhubungan dengan al-Qaida.
Wakil kelompok al-Qaida di Irak, Negara Islam Irak, hari Senin mengaku bertanggung-jawab melakukan pengeboman yang menewaskan kira-kira 70 orang hari Kamis, hari yang paling banyak menjatuhkan korban di Irak dalam beberapa bulan.