Ada kecaman internasional yang meningkat mengenai pengunduran diri mendadak Perdana Menteri Mali Cheikh Modibo Diarra. Ia meletakkan jabatan hari Selasa (11/12) tidak lama setelah ditangkap oleh tentara yang mendukung kudeta militer bulan Maret.
Uni Afrika, hari Rabu (12/12) mengutuk keadaan yang mengakibatkan pengunduran diri Diarra. Nkosazana Dlamini-Zuma, ketua komisi blok pan-Afrika, menuntut militer menempatkan diri di bawah penguasa sipil.
Blok regional Masyarakat Ekonomi Negara-negara Afrika Barat(ECOWAS) juga berbicara menentang peran militer dalam pengunduran diri Diarra.
Jurubicara ECOWAS Sonny Ugoh mengatakan kepada VOA organisasi itu juga sedang berusaha memperoleh dukungan dari masyarakat internasional.
Dalam pernyataan singkat melalui televisi, Diarra tidak memberikan alasan spesifik bagi pengunduran dirinya tetapi mengatakan ia mengundurkan diri demi perdamaian.
Juru bicara militer Bakary Mariko mengatakan kepada VOA bahwa Diarra harus mundur karena ia menghalangi berfungsinya lembaga-lembaga pemerintah. Ia juga mengatakan Diarra dan Presiden sementara Diouncounda Traore berbeda pendapat dalam segala hal.
Presiden telah menunjuk pejabat yang telah lama duduk dalam pemerintahan, Django Sissoko, sebagai perdana menteri baru.
Uni Afrika, hari Rabu (12/12) mengutuk keadaan yang mengakibatkan pengunduran diri Diarra. Nkosazana Dlamini-Zuma, ketua komisi blok pan-Afrika, menuntut militer menempatkan diri di bawah penguasa sipil.
Blok regional Masyarakat Ekonomi Negara-negara Afrika Barat(ECOWAS) juga berbicara menentang peran militer dalam pengunduran diri Diarra.
Jurubicara ECOWAS Sonny Ugoh mengatakan kepada VOA organisasi itu juga sedang berusaha memperoleh dukungan dari masyarakat internasional.
Dalam pernyataan singkat melalui televisi, Diarra tidak memberikan alasan spesifik bagi pengunduran dirinya tetapi mengatakan ia mengundurkan diri demi perdamaian.
Juru bicara militer Bakary Mariko mengatakan kepada VOA bahwa Diarra harus mundur karena ia menghalangi berfungsinya lembaga-lembaga pemerintah. Ia juga mengatakan Diarra dan Presiden sementara Diouncounda Traore berbeda pendapat dalam segala hal.
Presiden telah menunjuk pejabat yang telah lama duduk dalam pemerintahan, Django Sissoko, sebagai perdana menteri baru.