Pasukan pemerintah Suriah hari Senin menembaki kota terbesar ketiga, Homs, yang sebagian besar dikuasai pemberontak.
Warga mengatakan peluru-peluru artileri menghantam gedung-gedung apartemen, mengakibatkan banyak korban, ketika pasukan pemerintah Suriah menyerang wilayah Homs dengan artileri berat. Sumber-sumber oposisi menyatakan tank-tank memblokir semua pintu masuk ke kota itu.
Video di situs-situs oposisi menunjukkan mayat-mayat bergelimpangan di jalanan berkubang darah. Video lain menunjukkan orang-orang berusaha mengevakuasi pasien-pasien dari rumah sakit darurat yang diserang. Tidak bisa dipastikan keabsahan dari video-video itu.
TV Al-Arabiya menayangkan video langsung melalui webcam, peluru artileri menghantam daerah Bab Amr di kota Homs sambil asap tebal mengepul dari bangunan-bangunan yang terbakar. Penembakan yang sangat hebat dilaporkan di daerah Bab Amr, Khalidiya, Bab Sibai dan Insha'at.
Aktivis oposisi Omar Idliby mengatakan kepada TV al Hurra bahwa pasukan pemerintah mulai mempersiapkan bombardiran beberapa jam sebelumnya.
Ia mengatakan pasukan pemerintah menarik diri dari beberapa posisi di dalam kota Homs semalaman sebagai persiapan serangan artileri, yang dilakukan dari jarak jauh. Ia mengatakan tentara pemberontak yang mempertahankan wilayah Homs hanya memiliki senjata ringan. Ia menyatakan pemerintah menggunakan helikopter penyerang, artileri dan roket-roket, ia menambahkan warga sipil berupaya menyelamatkan diri, tapi hal itu sangat sulit.
Saksi lain mengatakan persediaan obat-obatan menipis di Homs dan pasukan pemerintah menembaki semua yang bergerak, sehinggal mobil ambulan dan petugas penyelamat tidak bisa bekerja.
Di tempat lain, sumber-sumber oposisi melaporkan serangan pemerintah di pinggiran kota Damaskus, termasuk Daraya dan daerah wisata pegunungan Zabadani. Di provinsi Idlib utara, tentara pemberontak menyerang pasukan pemerintah, dilaporkan tiga perwira tewas dan 19 tentara ditangkap.
Peter Harling, dari organisasi International Crisis Group, mengatakan pemerintah Suriah kehilangan kontrol di sebagian besar wilayahnya dan sedang melakukan serangan tersebar, tetapi tidak bisa mempertahankan wilayah yang sudah direbut kembali.
Amerika hari Senin mengumumkan penutupan kedutaan besarnya di Damaskus dan mengungsikan diplomatnya, dengan alasan situasi keamanan yang memburuk.
Sementara itu, ketua kelompok Liga Arab Nabil Elaraby memperingatkan pemerintah Suriah untuk menghentikan serangan militernya, dan mengatakan hal itu akan mendorong Suriah ke arah perang saudara.
