Amerika berseru kepada “kawan-kawan Suriah yang demokratik” untuk mendorong diakhirinya penumpasan berdarah oleh presiden Bashar al-Assad atas demonstran yang menentang pemerintahannya.
Ini dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Amerika, Hillary Clinton di Sofia, ibukota Bulgaria, satu hari setelah Rusia dan Tiongkok memveto resolusi Dewan Keamanan PBB untuk memberikan dukungan penuh kepada rencana Liga Arab yang menyerukan supaya Assad turun dan diadakannya pemilihan umum baru.
Clinton menyebut veto Rusia dan Tiongkok itu sebagai suatu “penghinaan’ dan bertekad akan mengusahakan kerjasama dengan negara-negara lain guna memperketat sanksi-sanksi regional dan nasional atas Suriah. Sanksi-sanksi itu, katanya akan ditujukan untuk menghentikan arus pendanaan dan senjata yang menghidupkan mesin perang Assad.
Pejabat Amerika mengatakan, negara-negara yang sependapat dengan Amerika juga bisa membantu kelompok-kelompok oposisi di dalam dan di luar Suriah, memberi bantuan kemanusiaan dan memantau penjualan senjata ke Suriah. Katanya, negara-negara yang mungkin ikut dalam koalisi itu akan termasuk Turki, negara-negara Arab dan Eropa.