Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengemukakan dalam suatu pernyataan bahwa ia menyimak dengan cermat semua yang telah menyatakan keprihatinan mereka, dan mendengar berbagai isu yang mereka kemukakan. Ia juga telah berkonsultasi dengan pemerintah Zimbabwe dan menyimpulkan bahwa keputusan pembatalan itu adalah demi kepentingan terbaik WHO.
Tedros, yang menjadi pemimpin WHO Juli lalu, mengumumkan penunjukan Mugabe sebagai Duta WHO dua hari sebelumnya dalam suatu konferensi di Uruguay. Ia mengatakan Zimbabwe "dapat mempengaruhi rekan-rekannya di kawasan”" dan memuji komitmen negara itu untuk menyediakan layanan kesehatan bagi semua orang.
Tetapi lebih dari 20 organisasi segera melansir pernyataan yang mengecam keputusan itu, seraya menyatakan para pejabat kesehatan “terkejut dan sangat prihatin” – sembari menyebut catatan mengenai pelanggaran HAM oleh Mugabe dan mengklaim bahwa sistem layanan kesehatan negara itu telah gagal di bawah masa pemerintahannya yang hampir mencapai 30 tahun.
Amerika Serikat menyebut penunjukan Mugabe oleh pemimpin Afrika pertama di WHO itu “mengecewakan.” Amerika mempertahankan sanksi-sanksi terhadap Zimbabwe sejak 2003, dengan alasan Mugabe menghamburkan jutaan dolar untuk perjalanan ke luar negeri, pelanggaran HAM dan tuduhan kecurangan dalam pemilu. [uh]