Para penyerang di Republik Demokratik Kongo timur membakar rumah pertanian milik Presiden Joseph Kabila, Senin (25/12). Satu orang polisi tewas dalam aksi tersebut.
Kabila tidak berada di rumah dekat desa Musienene itu. Tidak jelas bagaimana polisi tersebut tewas.
"Kami dengan tegas mengutuk tindakan biadab ini dan menyerukan kepada penduduk agar menjauhkan diri dari tindakan yang membahayakan perdamaian dan pembangunan di bagian negara ini," kata para anggota parlemen Kongo dalam sebuah pernyataan.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa itu. Tetapi seorang pejabat militer mengatakan kepada Kantor Berita Prancis, dia menyalahkan anggota milisi Mai-Mai, dan mengatakan mereka mengobrak-abrik rumah tersebut sebelum membakarnya.
Serangan oleh kelompok Mai-Mai terhadap para pejuang Kongo dan asing di Provinsi Kivu Utara telah berkembang dalam beberapa bulan terakhir.
DRC telah terperosok dalam krisis politik karena Kabila menolak untuk turun dari kekuasaan.
Masa jabatannya yang kedua dan terakhir sebagai presiden selesai pada Desember 2016. Pemilu yang seharusnya berlangsung pada 2017, tidak pernah terjadi. Pemungutan suara telah ditunda paling sedikit satu tahun lagi dan menambah kemarahan di kalangan milisi dan warga negara Kongo. [sp/ii]