Upacara pemakaman tiga polisi korban pembunuhan, dilangsungkan di Chili Selatan, Minggu (28/4). Pihak berwenang mengatakan, penyerang bersenjata menyergap dan membunuh ketiga korban pada Sabtu, sebelum membakar mobil mereka di kawasan Bioblo, sekitar 400 kilometer sebelah selatan ibu kota, Santiago.
Ketiga polisi itu dinaikkan pangkatnya secara anumerta dalam upacara di Concepción, kota di bagian selatan.
Ricardo Yáñez, Direktur Jenderal Kepolisian Chili, mengatakan, “Ini bukan penyerangan atau penyergapan. Ini adalah pembunuhan mengerikan, pengecut dan kejam, serangan terhadap jiwa Chili.” Masih belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Tetapi konflik yang telah lama berlangsung antara kelompok masyarakat pribumi Mapuche dan pemilik lahan serta perusahaan-perusahaan kehutanan di Bioblo dan wilayah Araucania di bagian selatan Chili, telah meningkat dalam beberapa tahun belakangan.
Hampir sepuluh persen warga Chili adalah keturunan Mapuche, suku yang menentang penjajahan Spanyol beberapa abad silam dan baru dikalahkan pada akhir 1800-an setelah Chili meraih kemerdekaannya.
Berbagai perusahaan kehutanan besar dan pemilik lahan, menguasai sekitar 500-700 kilometer persegi (50 ribu-70 ribu hektare) lahan yang awalnya milik masyarakat Mapuche. Banyak di antara anggota masyarakat itu yang kini hidup dalam kemiskinan di pedesaan. [uh/ns]
Forum