Keluarga korban dan para penyintas menyalakan lilin dan meletakkan lambang-lambang khusus pada hari Minggu (1/9) di bawah foto-foto murid, guru, dan orang tua murid yang tewas 20 tahun yang lalu, ketika kelompok bersenjata Islamis melancarkan serangan militan yang paling menelan banyak korban jiwa dalam sejarah modern Rusia.
Sedikitnya 32 penyerang – yang terkait dengan pemberontakan separatis di negara tetangga Chechnya – mengambil alih sekolah di kota kecil Beslan pada hari pertama masuk sekolah tanggal 1 September 2004, menyandera lebih dari 1.000 siswa dan menahan mereka selama tiga hari.
Lebih dari 300 sandera tewas, termasuk sedikitnya 180 anak-anak, ketika pasukan khusus Rusia melancarkan serangan militer untuk mengakhiri aksi penyanderaan tersebut.
Dua puluh tahun kemudian, dinding beton bagian dalam gimnasium di sekolah No. 1, tempat para sandera disekap, dipenuhi dengan ukiran prasasti untuk mengenang para korban tewas.
Sementara di luar gedung olahraga, mereka yang selamat dari pengepungan dan keluarga mereka berdiri di bawah teriknya matahari musim panas dan mengangkat tinggi-tinggi foto-foto orang yang mereka cintai. Lonceng-lonceng pun berdentang.
Kerumunan massa kemudian bergerak menuju ke gedung olahraga di mana mereka dan sejumlah pejabat lokal meletakkan karangan bunga mawar berwarna merah dan putih di kaki sebuah salib Ortodoks yang dibangun di tengah ruangan.
Di bagian luar gedung olah raga itu, terdapat sebuah plakat berukuran besar yang bertuliskan “Ingat kami? Ingat kami! Selama Anda ingat, kami akan tetap hidup.”
Di bagian luar juga terdapat sebuah patung anak kecil dengan tulisan “bicara lantang lah Beslan.”
Beberapa hari dan bulan setelah serangan itu, para penyintas menuduh pihak berwenang melakukan kecerobohan dalam pengepungan dengan menggunakan tank, penyembur api, dan peluncur granat saat para sandera masih meringkuk di dalam ruang olahraga sekolah, dan kemudian menutup-nutupi apa yang terjadi. [em/ka]
Forum