Perundingan antara partai-partai politik di Yaman dan gerilyawan Syiah yang menduduki ibukota gagal, setelah beberapa faksi utama menyampaikan protes kepada para gerilyawan.
Seorang pejabat di salah satu partai yang mengikuti perundingan itu mengatakan Partai Islamis Islah menarik diri dari perundingan hari Minggu (25/1) bersama partai Sosialis dan Nasserite.
Pejabat itu mengatakan kelompok tersebut menolak dialog dengan para gerilyawan yang dikenal sebagai kelompok “Houthi” dan menyampaikan protes damai terhadap mereka.
Kelompok itu juga menuntut dibebaskannya 11 aktivis dan wartawan yang ditahan Houthi sehari sebelumnya.
Pejabat dari kantor Utusan PBB Jamal Benomar mengatakan ia akan melanjutkan upaya untuk mencapai perjanjian antar kekuatan politik di Yaman.
Seluruh pejabat berbicara tanpa menyebut nama karena mereka tidak diberi wewenang untuk menyampaikan informasi apapun.