Ketua Fraksi Republik di DPR, John Boehner, hari Jumat memberitahu para wartawan bahwa ia beberapa hari lalu berbicara melalui telepon yang bernada ramah tamah dengan Presiden Barack Obama awal pekan ini.
Tapi Boehner mengatakan belum ada kemajuan dalam mencapai kompromi dalam mencegah apa yang disebut Washington "jurang fiskal" – yaitu pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak sebesar 600 milyar dolar yang akan menimpa sebagian besar para pekerja Amerika pada tanggal 1 Januari.
Barack Obama, dari partai Demokrat yang terpilih kembali bulan lalu untuk masa jabatan empat tahun berikutnya, telah mengusulkan pajak baru senilai $ 1,6 triliun dalam dekade berikutnya untuk memangkas utang negara yang terus bertambah. Dia juga menghendaki diakhirinya keringanan pajak bagi orang terkaya di Amerika, yang berpendapatan lebih dari 250.000 dolar AS per tahun.
Lawan-lawannya dari partai Republik di Kongres, termasuk Boehner, mengutarakan usulan tandingan dengan tawaran meningkatkan pendapatan negara sebesar $ 800 miliar melalui penghapusan celah-celah menghindari pajak, sementara membiarkan tarif pajak seperti sediakala, termasuk bagi yang berpendapatan terbesar.
Presiden menolak rencana Partai Republik, namun John Boehner mengatakan Obama kini berkewajiban menawarkan rencana yang dapat disetujui baik di DPR yang dikuasai Partai Republik maupun di Senat, yang mayoritasnya Partai Demokrat.
Pimpinan minoritas DPR dari Partai Demokrat, Nancy Pelosi, mengatakan bahwa DPR harus menyetujui langkah yang telah lolos di Senat yang akan meneruskan pengurangan pajak bagi rumah tangga berpenghasilan kurang dari $ 250.000 per tahun. Tapi Partai Republik sejauh ini menolak untuk mengajukan RUU itu ke pemungutan suara.
Analis ekonomi mengatakan ekonomi Amerika yang terbesar di dunia, bisa terjun ke dalam resesi kedua dalam tiga tahun jika kebuntuan itu tidak diselesaikan dan pemotongan dalam program pemerintah serta kenaikan pajak diberlakukan.
Tapi Boehner mengatakan belum ada kemajuan dalam mencapai kompromi dalam mencegah apa yang disebut Washington "jurang fiskal" – yaitu pemangkasan anggaran dan kenaikan pajak sebesar 600 milyar dolar yang akan menimpa sebagian besar para pekerja Amerika pada tanggal 1 Januari.
Barack Obama, dari partai Demokrat yang terpilih kembali bulan lalu untuk masa jabatan empat tahun berikutnya, telah mengusulkan pajak baru senilai $ 1,6 triliun dalam dekade berikutnya untuk memangkas utang negara yang terus bertambah. Dia juga menghendaki diakhirinya keringanan pajak bagi orang terkaya di Amerika, yang berpendapatan lebih dari 250.000 dolar AS per tahun.
Lawan-lawannya dari partai Republik di Kongres, termasuk Boehner, mengutarakan usulan tandingan dengan tawaran meningkatkan pendapatan negara sebesar $ 800 miliar melalui penghapusan celah-celah menghindari pajak, sementara membiarkan tarif pajak seperti sediakala, termasuk bagi yang berpendapatan terbesar.
Presiden menolak rencana Partai Republik, namun John Boehner mengatakan Obama kini berkewajiban menawarkan rencana yang dapat disetujui baik di DPR yang dikuasai Partai Republik maupun di Senat, yang mayoritasnya Partai Demokrat.
Pimpinan minoritas DPR dari Partai Demokrat, Nancy Pelosi, mengatakan bahwa DPR harus menyetujui langkah yang telah lolos di Senat yang akan meneruskan pengurangan pajak bagi rumah tangga berpenghasilan kurang dari $ 250.000 per tahun. Tapi Partai Republik sejauh ini menolak untuk mengajukan RUU itu ke pemungutan suara.
Analis ekonomi mengatakan ekonomi Amerika yang terbesar di dunia, bisa terjun ke dalam resesi kedua dalam tiga tahun jika kebuntuan itu tidak diselesaikan dan pemotongan dalam program pemerintah serta kenaikan pajak diberlakukan.
