GEDUNG PUTIH, WASHINGTON DC —
Presiden Barack Obama yang akan menyampaikan pidato tahunan keempatnya Selasa malam, sadar bahwa kebanyakan warga Amerika melihat masalah ekonomi dan penggangguran sebagai masalah terbesar negara itu.
Ia juga tahu bahwa meskipun ia memiliki modal politik setelah terpilih kembali sebagai presiden, ketidakpuasan publik akan kegagalan para pemimpin di Washington menangani masalah-masalah ini tetap tinggi.
Dalam pidato tahunan yang sudah disusun di Gedung Putih mulai November lalu, Presiden Obama tampaknya akan kembali mengemukakan tema-tema yang sudah disampaikannya dalam kampanye pemilu presiden sebelumnya.
Presiden Obama akan mendesak anggota-anggota Kongres dari Partai Republik dan Partai Demokrat untuk bekerjasama dengannya, guna mendorong ekonomi dengan memperkuat dan memperbesar kelas menengah, membangun kembali infrastruktur Amerika dan mendorong sektor manufaktur.
Presiden Obama menyampaikan indikasi tentang hal itu sewaktu berpidato di hadapan para anggota Kongres dari Partai Demokrat pekan lalu.
“Saya akan bicara soal bagaimana memastikan agar kita fokus pada penciptaan lapangan kerja di Amerika. Ini berarti kita memusatkan perhatian pada pendidikan dan setiap anak muda dibekali dengan keahlian yang mereka butuhkan untuk bersaing dalam abad ke-21 ini,” papar Obama.
Menjelang pidato tahunannya, juru bicara Gedung Putih Jay Carney menggambarkan pidato itu sebagai babak kedua kebijakannya yang akan mencakup butir-butir dalam pidato pelantikannya bulan lalu.
Presiden Obama – menurut Jay Carney – akan bicara secara langsung tentang keprihatinan warga Amerika atas dampak panjang resesi tersebut.
“Ia akan berpidato langsung pada warga Amerika dan bicara tentang perlunya Washington mengambil langkah positif untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, perlunya bagi Washington menahan diri dari melakukan tindakan negatif – misalnya dengan kebijakan sequester yang akan merugikan warga Amerika, kelas menengah, industri pertahanan dan kepentingan keamanan nasional,” kata Carney.
Jay Carney mengatakan Presiden Obama akan mengatakan “pekerjaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi belum selesai”, dan tren positif ini bukannya tidak dapat berubah dan karenanya landasan yang kuat dibutuhkan demi pertumbuhan.
Yang akan menyimak pidato Selasa malam itu adalah anggota Kongres dari Partai Republik yang menguasai DPR, dan yang sejak pemilu sela tahun 2010 telah merintangi agenda kebijakan dalam negeri Presiden Obama.
John Sides dari Universitas George Washington mengatakan Presiden Obama punya waktu untuk mencapai tujuan-tujuan penting, seperti reformasi imigrasi dan undang-undang pengendalian senjata api yang lebih tegas, sebelum pemilu sela tahun 2014.
“Presiden Obama memiliki waktu dua tahun – khususnya hingga pemilu sela berikutnya – untuk menyelesaikan hal-hal ini. Apakah ia akan bisa menyelesaikan hal-hal lain setelah pemilu sela, sangat tergantung pada bagaimana kinerja Kongres menjelang pemilu sela. Apakah Partai Demokrat akan kehilangan kursi atau memperoleh kursi tambahan? Jika mereka meraih beberapa kursi tambahan, kita mungkin bisa melihat Presiden Obama mencapai beberapa hal lain,” kata Sides.
Presiden Barack Obama akan kembali memperingatkan potensi dampak kerusakan bagi ekonomi jika Kongres mengijinkan terjadinya pemotongan anggaran otomatis sekitar 110 milyar dollar pada pertengahan bulan Maret ini.
Tentang kebijakan luar negeri, Presiden Obama diperkirakan akan menyebut soal percepatan proses penarikan mundur pasukan Amerika dari Afghanistan – yang diumumkannya bulan Desember lalu – dan menyerahkan masalah keamanan pada pasukan Afghanistan, sehingga penarikan pasukan tempur asing secara menyeluruh pada tahun 2014.
Presiden Obama mungkin juga akan berpidato soal dampak pergolakan di Timur Tengah – yang dikenal sebagai “Arab Spring” – meskipun ia tampaknya tidak akan mengumumkan perubahan pendekatan apapun atas situasi di Suriah, dimana lebih dari 60 ribu orang diperkirakan tewas akibat pertempuran antara pemberontak dan pasukan Presiden Bashar Al-Assad.
Topik-topik kebijakan luar negeri lainnya mencakup soal Korea Utara, status yang yang disebut pengalihan kepentingan Amerika ke kawasan Asia-Pasifik, dan keinginannya untuk terus mengurangi timbunan senjata nuklir.
Suratkabar New York Times melaporkan, Presiden Obama mungkin menggunakan pidato tahunannya itu untuk menyampaikan kembali tekadnya pada agenda pengurangan senjata nuklir tersebut. Jay Carney hari Senin mengatakan kepada wartawan untuk tidak mengharapkan adanya pengumuman-pengumuman baru tentang angka-angka pengurangan senjata itu dalam pidato tahunan tersebut.
Ia juga tahu bahwa meskipun ia memiliki modal politik setelah terpilih kembali sebagai presiden, ketidakpuasan publik akan kegagalan para pemimpin di Washington menangani masalah-masalah ini tetap tinggi.
Dalam pidato tahunan yang sudah disusun di Gedung Putih mulai November lalu, Presiden Obama tampaknya akan kembali mengemukakan tema-tema yang sudah disampaikannya dalam kampanye pemilu presiden sebelumnya.
Presiden Obama akan mendesak anggota-anggota Kongres dari Partai Republik dan Partai Demokrat untuk bekerjasama dengannya, guna mendorong ekonomi dengan memperkuat dan memperbesar kelas menengah, membangun kembali infrastruktur Amerika dan mendorong sektor manufaktur.
Presiden Obama menyampaikan indikasi tentang hal itu sewaktu berpidato di hadapan para anggota Kongres dari Partai Demokrat pekan lalu.
“Saya akan bicara soal bagaimana memastikan agar kita fokus pada penciptaan lapangan kerja di Amerika. Ini berarti kita memusatkan perhatian pada pendidikan dan setiap anak muda dibekali dengan keahlian yang mereka butuhkan untuk bersaing dalam abad ke-21 ini,” papar Obama.
Menjelang pidato tahunannya, juru bicara Gedung Putih Jay Carney menggambarkan pidato itu sebagai babak kedua kebijakannya yang akan mencakup butir-butir dalam pidato pelantikannya bulan lalu.
Presiden Obama – menurut Jay Carney – akan bicara secara langsung tentang keprihatinan warga Amerika atas dampak panjang resesi tersebut.
“Ia akan berpidato langsung pada warga Amerika dan bicara tentang perlunya Washington mengambil langkah positif untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, perlunya bagi Washington menahan diri dari melakukan tindakan negatif – misalnya dengan kebijakan sequester yang akan merugikan warga Amerika, kelas menengah, industri pertahanan dan kepentingan keamanan nasional,” kata Carney.
Jay Carney mengatakan Presiden Obama akan mengatakan “pekerjaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi belum selesai”, dan tren positif ini bukannya tidak dapat berubah dan karenanya landasan yang kuat dibutuhkan demi pertumbuhan.
Yang akan menyimak pidato Selasa malam itu adalah anggota Kongres dari Partai Republik yang menguasai DPR, dan yang sejak pemilu sela tahun 2010 telah merintangi agenda kebijakan dalam negeri Presiden Obama.
John Sides dari Universitas George Washington mengatakan Presiden Obama punya waktu untuk mencapai tujuan-tujuan penting, seperti reformasi imigrasi dan undang-undang pengendalian senjata api yang lebih tegas, sebelum pemilu sela tahun 2014.
“Presiden Obama memiliki waktu dua tahun – khususnya hingga pemilu sela berikutnya – untuk menyelesaikan hal-hal ini. Apakah ia akan bisa menyelesaikan hal-hal lain setelah pemilu sela, sangat tergantung pada bagaimana kinerja Kongres menjelang pemilu sela. Apakah Partai Demokrat akan kehilangan kursi atau memperoleh kursi tambahan? Jika mereka meraih beberapa kursi tambahan, kita mungkin bisa melihat Presiden Obama mencapai beberapa hal lain,” kata Sides.
Presiden Barack Obama akan kembali memperingatkan potensi dampak kerusakan bagi ekonomi jika Kongres mengijinkan terjadinya pemotongan anggaran otomatis sekitar 110 milyar dollar pada pertengahan bulan Maret ini.
Tentang kebijakan luar negeri, Presiden Obama diperkirakan akan menyebut soal percepatan proses penarikan mundur pasukan Amerika dari Afghanistan – yang diumumkannya bulan Desember lalu – dan menyerahkan masalah keamanan pada pasukan Afghanistan, sehingga penarikan pasukan tempur asing secara menyeluruh pada tahun 2014.
Presiden Obama mungkin juga akan berpidato soal dampak pergolakan di Timur Tengah – yang dikenal sebagai “Arab Spring” – meskipun ia tampaknya tidak akan mengumumkan perubahan pendekatan apapun atas situasi di Suriah, dimana lebih dari 60 ribu orang diperkirakan tewas akibat pertempuran antara pemberontak dan pasukan Presiden Bashar Al-Assad.
Topik-topik kebijakan luar negeri lainnya mencakup soal Korea Utara, status yang yang disebut pengalihan kepentingan Amerika ke kawasan Asia-Pasifik, dan keinginannya untuk terus mengurangi timbunan senjata nuklir.
Suratkabar New York Times melaporkan, Presiden Obama mungkin menggunakan pidato tahunannya itu untuk menyampaikan kembali tekadnya pada agenda pengurangan senjata nuklir tersebut. Jay Carney hari Senin mengatakan kepada wartawan untuk tidak mengharapkan adanya pengumuman-pengumuman baru tentang angka-angka pengurangan senjata itu dalam pidato tahunan tersebut.