Anies Baswedan, rektor universitas dan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan, dengan mudah mengalahkan orang Tionghoa beragama Kristen Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, yang menjadi penjabat gubernur setelah bosnya, Joko "Jokowi" Widodo, memenangkan pemilihan presiden 2014.
Ahok sangat populer sampai September 2016, saat dia mengutip ayat Al-Quran dalam kampanyenya di wilayah nelayan Kepulauan Seribu, dan kelompok garis keras Islam menggunakan klip video itu untuk menuduhnya melakukan penghujatan. Kelompok Front Pembela Islam (FPI) mengadakan dua demonstrasi besar di Jakarta, di mana mereka meminta agar Ahok dipenjara dan bahkan dibunuh.
Demonstrasi itu mendorong kepolisian nasional untuk mendakwa Ahok pada bulan November, yang berarti dia sedang dalam proses diadili saat berkampanye untuk pemilihan ulang.
Kasus ini bisa menciptakan kebingungan politik jika Ahok memenangkan pilkada; bisakah dia, misalnya, memerintah dari penjara? Tapi itu tidak lagi dipertanyakan sementara menunggu putusan akhir dalam beberapa minggu ke depan.
Hakim diduga akan menunjukkan kelonggaran karena kekalahannya, dan minggu ini, penuntut umum menawarkan hukuman ringan dua tahun masa percobaan, tanpa hukuman penjara. Namun FPI masih melobi untuk hukuman maksimal lima tahun di penjara. [as]