Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan dia mengangkat sejumlah isu hak asasi manusia dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte, atas tindakan kerasnya terhadap perdagangan gelap narkoba yang menyebabkan kematian ribuan orang.
Trudeau mengatakan kepada wartawan di Manila, Selasa (14/11)mbahwa dia "mengesankan” Duterte tentang "pentingnya menghormati supremasi hukum" dan juga hak asasi manusia di sela-sela KTT ASEAN di ibukota Filipina. "Presiden menerima beberapa pendapat saya dan berlangsung di tengah pembicaraan yang sangat ramah dan positif," kata Trudeau.
Tindakan keras Duterte yang anti-narkoba, yang diluncurkannya tak lama setelah menjabat tahun lalu, telah berubah menjadi brutal dan berdarah. Human Rights Watch mengatakan sejak pertengahan 2016 pasukan keamanan dan "sejumlah orang bersenjata tak dikenal" telah membunuh setidaknya 7.000 pengguna dan penyalur narkoba yang dicurigai, dan 3.116 pembunuhan dilakukan oleh polisi.
Sebagai perbandingan, jumlah korban tewas dalam setahun selama pemerintahan Duterte lebih tinggi daripada jumlah yang terbunuh selama diktator Ferdinand Marcos berkuasa antara tahun 1972 dan 1981. [mg/lt]
