Polisi Yunani yang berpatroli di perbatasan utara negara itu hari Selasa (29/3) bentrok dengan ratusan migran, banyak di antaranya yang melarikan diri dari perang di Suriah. Mereka dilarang masuk ke Makedonia.
Ribuan pengungsi lainnya yang berkumpul dekat desa Idomeni mengabaikan perintah pemerintah Yunani untuk pindah ke tempat penampungan sementara, sementara demonstrasi terus meningkat menentang usaha Eropa menghentikan arus migran dari Timur Tengah dan Asia Selatan.
Migran yang berdemonstrasi menutup jalan-jalan kereta api selama berhari-hari, menuntut diperbolehkan masuk ke Makedonia dan tempat lainnya di Balkan. Tujuan mereka adalah masuk ke Eropa Barat guna mencari tempat yang aman dan kehidupan yang lebih baik.
Di tempat lainnya, Menteri Dalam Negeri Italia hari Selasa merilis data yang menunjukkan jumlah migran yang diselamatkan dalam operasi maritim Italia meningkat tajam dalam kuartal pertama tahun ini dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka Penjaga Pantai menunjukkan lebih dari 16 ribu migran diselamatkan di laut antara Libya dan Sisilia tahun ini dibandingkan hanya di sedikit diatas 10 ribu yang diselamatkan tahun 2015.
Sementara itu di Brussels Uni Eropa mengatakan jumlah migran yang meninggalkan Turki menuju ke Barat telah menurun tajam dalam minggu lalu karena 28 negara Uni Eropa bekerja sama dengan Turki untuk memberlakukan rencana pemulangan migran yang tidak memenuhi persyaratan memperoleh suaka.
Berdasarkan kesepakatan yang masih menunggu pemberlakuannya, Turki setuju untuk menghentikan arus migran ke Barat dan menerima kembali orang-orang dari Yunani yang tidak memenuhi persyaratan masuk Uni Eropa. [my/ii]
