China telah memaklumkan politisi pro kemerdekaan Hong Kong yang dipilih secara demokratis tidak boleh menduduki kursi mereka di Parlemen setempat. Hal itu disebabkan adanya sengketa mengenai caranya sumpah-jabatan para politisi dilakukan dalam upacara pengambilan sumpah bulan lalu.
Dua politisi pro kemerdekaan, Yau Wai-ching dan Baggio Leung menyeliputi diri mereka dengan spanduk bertuliskan ‘HONG KONG BUKAN CHINA’ dan menyatakan kesetiaan mereka kepada bangsa ‘Hong Kong’.
Belum diketahui berapa politisi yang terkena maklumat itu, namun kesimpulan Beijing bahwa ada sebagian politisi yang tidak cocok untuk menduduki jabatan karena cara mereka mengambil sumpah sudah menimbulkan heboh.
Juga kemungkinan bakal memperdalam perpecahan antara penduduk Hong Kong dan Beijing, dengan sebagian orang mengingatkan bahwa maklumat itu sudah menggoncang landasan yang paling hakiki yaitu ‘satu negara dua sistem pemerintahan’ yang berlaku bagi Hong Kong sejak bekas koloni Inggris itu dipulangkan kepada China tahun 1997. [al/ps]