Asosiasi Wartawan Hong Kong hari Kamis (15/9) mengeceam keras para pejabat keamanan China karena menggunakan kekerasan terhadap para wartawan yang melaporkan konfrontasi antara polisi dan warga desa Wukan di provinsi Guangdong.
Para wartawan dari Hong Kong mengatakan mereka dipukuli dan ditahan oleh polisi China ketika berusaha meliput kekerasan terhadap para demonstran di desa nelayan kecil itu hari Rabu.
South China Morning Post dan Ming Pao, surat kabar liberal Hong Kong, melaporkan bahwa wartawan mereka diserang dan kemudian ditahan hari Rabu malam ketika berusaha mewawancarai penduduk desa tentang aksi protes itu.
Para wartawan itu berada di dalam sebuah rumah warga desa itu ketika polisi menendang pintu dan memaksa mereka untuk berlutut di tanah.
Salah satu wartawan ditinju perutnya, dan yang lain ditampar mukanya dua kali, kata seorang wartawan. Polisi kemudian membawa tiga wartawan ke kantor polisi setempat dan memeriksa serta menginterogasi mereka selama beberapa jam sebelum dipaksa untuk menandatangani surat yang berisi janji bahwa mereka tidak akan pernah kembali lagi.
Dua wartawan lain dicegah memasuki desa itu dan dibawa ke kantor polisi setempat di mana ponsel mereka disita dan polisi mengambil sidik jari mereka. [sp/isa]