Para menteri Australia dan Prancis dijadwalkan bertemu pada Senin (30/1) dalam upaya baru untuk memperbaiki hubungan, 16 bulan setelah Canberra membatalkan kontrak besar pembelian kapal selam yang membuat Paris marah.
Perselisihan sengit terjadi pada September 2021 ketika perdana menteri Australia sebelumnya, Scott Morrison, tiba-tiba membatalkan kontrak pembelian selusin kapal selam bertenaga diesel dari Prancis dan malah mengumumkan kesepakatan untuk membeli kapal selam bertenaga nuklir dari AS atau Inggris.
Pembelian kapal selam bertenaga nuklir itu merupakan bagian dari pakta keamanan baru antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat -- dijuluki AUKUS -- yang bertujuan untuk mengantisipasi kekuatan China yang kian berkembang..
Perselisihan itu merusak hubungan dan mengancam akan mengacaukan perjanjian perdagangan Uni Eropa-Australia, tetapi kedua belah pihak telah mulai berbaikan sejak Perdana Menteri Anthony Albanese mengambil alih kekuasaan di Canberra, berjanji untuk memperbaiki hubungan dengan Paris.
Pada bulan November, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan tawaran kapal selam negaranya tetap ada, sehari setelah pertemuan dengan Albanese pada KTT G20 di Indonesia.
Kapal selam itu merupakan jenis konvensional, bukan nuklir, dan akan dibangun di Australia, kata Macron.
Pertemuan yang dilangsungkan pada Senin (30/1) di Paris antara Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna dan Menteri Pertahanan Sebastien Lecornu dengan mitra Australia mereka, Penny Wong dan Richard Marles, adalah untuk membangun "momentum positif" yang terlihat sejak lawatan Albanese Juli lalu, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Anne-Claire Legendre.
Seorang pejabat di Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan kepada AFP bahwa "hubungan itu kembali ke jalurnya", tetapi perlu diperdalam jika ingin menghasilkan "tindakan nyata".
Belum jelas apakah pertemuan tersebut akan membuahkan hasil yang nyata, kata para pejabat itu. [ab/uh]
Forum