Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Minggu (15/8), menyampaikan janjinya dalam sebuah pidato di televisi bahwa ia akan bertanggungjawab atas keamanan warga di Kabul. Ia juga akan menghadapi siapa pun yang mengganggu ketertiban umum dengan “kekuatan penuh.”
“Sesuai perintah saya kepada Menteri Pertahanan dan Menteri Dalam Negeri, Direktorat Keamanan Nasional bersama polisi dan Angkatan Darat Afghanistan bertanggungjawab atas keamanan semua warga. Insya Allah kami semua akan melaksanakan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya,” ujar Ashraf Ghani.
Ia kembali menegaskan, “siapa pun yang mengganggu ketertiban umum, atau berpikir akan melakukan penjarahan, akan dihadapi dengan kekuatan penuh.”
Para pejabat mengatakan kelompok gerilyawan Taliban telah memasuki Kabul dan sedang mengupayakan agar pemerintah pusat menyerahkan diri tanpa syarat.
Pemerintah pusat yang sedang terkepung itu berharap akan adanya pemeritahan sementara. Namun, kantor berita Associated Press melaporkan hal tersebut tampaknya hampir tidak mungkin tercapai.
Warga yang khawatir Taliban akan kembali memberlakukan aturan yang brutal, antara lain dengan menghilangkan hak-hak kaum perempuan, Minggu (15/8) sore, bergegas meninggalkan negara itu. Mereka tampak antre di mesin-mesin ATM untuk menarik tabungan.
Sejumlah helikopter tampak mengevakuasi staf Kedutaan Besar Amerika ke bandara di Kabul. Beberapa misi Barat lain juga bersiap mengevakuasi mereka.
Kembali Kuasai Afghanistan
Dalam kekalahan yang menakjubkan, Taliban merebut hampir seluruh Afghanistan dalam waktu satu minggu, meskipun ratusan miliar dolar telah dihabiskan Amerika Serikat (AS) dan NATO selama hampir dua puluh tahun untuk membangun pasukan keamanan Afghanistan.
Beberapa hari lalu AS masih memperkirakan bahwa Taliban akan membutuhkan waktu satu bulan untuk menguasai Kabul. Namun sebaliknya, dengan cepat Taliban mengalahkan pasukan keamanan Afghanistan di berbagai wilayah, meskipun mereka mendapat dukungan udara dari militer AS.
Kelompok gerilyawan Taliban, Minggu (15/8), memasuki pinggiran Kota Kabul, tetapi tetap bertahan di luar pusat kota. Tembakan sporadis sesekali bergema, sebagian besar jalan sepi. [em/ah]