Presiden Joko Widodo hingga kini belum menentukan sikap akan melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) atau tidak. Presiden pun hingga kini belum mengajukan nama calon Kapolri baru kepada DPR untuk kembali dilakukan fit & propper test atau uji kelayakan calon Kapolri.
Menteri Koordinator bidang Politik Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno Sabtu (31/1) di Jakarta memastikan hingga kini belum ada rekomendasi nama calon Kapolri baru dari Komisi Kopolisian Nasional (Kompolnas) yang disampaikan kepada Presiden Jokowi.
"Belum ada (pengajuan nama calon Kapolri baru dari Kompolnas). Belum dimintakan oleh Presiden pertimbangan (calon Kapolri) itu," kata Menkolkam Tedjo Edhy Purdijanto.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto mengatakan bahwa Kompolnas sempat menyinggung akan mengajukan nama Kapolri baru kepada Presiden. Namun hingga saat ini belum ada nama baru yang diajukan Kompolnas kepada Presiden.
"Kompolnas kemarin menyampaikan itu kepada Presiden. Tetapi belum ada nama-nama resmi yang disampaikan. Setau saya belum ada pihak yang secara resmi mengusulkan nama," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto.
Sebelumnya Tim Independen atau Tim 9 bentukan Presiden Joko Widodo memberikan rekomendasi agar Presiden membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan, mengingat yang bersangkutan berstatus tersangka dalam kasus korupsi.
Wakil Ketua Tim 9 Jimly Ashiddiqie kepada VOA menjelaskan, Tim 9 juga merekomendasikan agar Presiden mengajukan nama calon Kapolri baru kepada DPR.
"Kita sudah sampaikan ke Presiden. Kita menyarankan jangan ada pelantikan Kapolri. Harus ada proses pencalonan Kapolri yang baru. Ini dikarenakan sudah ada status tersangka kepada Budi Gunawan," kata Jimly Ashiddiqie.
"Kita harus menggunakan logika etika berbangsa. Jadi bukan hanya hukum yang harus ditegakkan tapi juga etika berbangsa. Itu akan menjadi catatan buruk dalam sejarah kalau ada seorang calon Kapolri yang berstatus tersangka, dilantik menjadi Kapolri. Kita lihat dalam sehari dua saran ini akan diikuti atau tidak oleh Presiden. Tapi ya secara umum beliau menyambut baik," lanjutnya.
Kisruh KPK-Polri menjadi polemik yang belum berakhir di penghujung 100 hari kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Kisruh dua lembaga institusi hukum ini juga mengundang beragam reaksi dari masyarakat.
Salah satu nya dari Musisi Bimo Setiawan Almachzumi atau yang lebih dikenal dengan panggilan Bimbim. Penabuh drum dari grup rock legendaris Slank ini dalam wawancara kepada VOA mengaku telah memberikan masukan kepada Presiden Jokowi.
"Sampai hari ini gua masih nunggu dia (Jokowi) berpihak kemana. Tapi gua masih percaya dia masih bisa melampaui ini semua. Sebelum BW (Bambang Widjojanto) gua ama teman-teman udah kasih masukan ke dia," jelas Bimbim.
Bimbim memastikan dirinya hingga hari ini masih percaya bahwa Presiden Jokowi tetap mempunyai komitmen dalam pemberantasan korupsi.
"Dia orangnya mengakomodir. Jadi cara dia bukan konfrontasi seperti Ahok misalnya. Tapi mengakomodir semua dengan mengambil kebijakan yang baik buat rakyat. Sampai hari ini gua masih percaya dia," tambahnya.