Kepala negara itu untuk kali pertama mengklaim adanya kaitan langsung antara kelompok radikal Sunni, yang telah enam tahun melangsungkan pemberontakan di Nigeria, itu dan kelompok Negara Islam (ISIS) di Suriah dan Irak.
Dalam sebuah wawancara dengan suratkabar The Wall Street Journal, Jonathan mengatakan, jika menghadapi masalah, negaranya berharap Amerika, sebagai teman, datang membantu.
Namun juru bicara Pentagon Laksamana Muda John Kirby, mengatakan, Amerika tidak memiliki rencana mengirim pasukan ke Nigeria.
Kirby mengatakan, Amerika sedang dalam tahap awal membantu membangun sebuah satuan tugaspasukan yang berasal dari negara-negara Afrika untuk membantu Nigeria mengalahkan Boko Haram.