Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan kepada anggota komunitas intelijen AS, Jumat (25/4) bahwa ia menghargai tugas mereka dan memahami mereka selalu bekerja dengan sungguh-sungguh.
Obama berbicara di Kantor Direktur Intelijen Nasional sehari setelah kabar serangan pesawat tak berawak AS pada bulan Januari yang menewaskan dua sandera al-Qaida, termasuk warga Italia Giovanni Lo Porto dan warga Amerika Dr. Warren Weinstein.
"Kita semua berduka ketika kehilangan seorang warga Amerika. Kita semua berduka apabila nyawa siapapun yang tidak bersalah diambil," kata Presiden Obama.
Seorang petugas bantuan di Pakistan, Dr. Warren Weinstein disandera sejak tahun 2011. Obama berjanji untuk meninjau kembali bagaimana Amerika Serikat mengumpulkan dan menganalisa informasi intelijen.
"Ini refleksi diri, kesediaan untuk introspeksi diri, untuk melakukan koreksi, untuk berbuat lebih baik - itu adalah bagian dari apa yang membuat kita menjadi orang Amerika, bagian yang membedakan kita dari bangsa-bangsa lain. Bagian yang membuat kita tidak hanya aman, tapi juga kuat dan bebas," kata Dr. Warren Weinstein.
Para pejabat mengatakan meskipun ratusan jam dilakukan untuk mengumpulkan infomasi intelijen, Amerika tidak menyadari bahwa para sandera berada di posisi yang ditargetkan.
Presiden mengatakan memahami komunitas intelijen "bertekad mencegah hilangnya nyawa orang-orang yang tak berdosa."
Presiden AS Barack Obama memberikan sambutan di Kantor Direktur Intelijen Nasional, sehari setelah kabar serangan drone AS pada bulan Januari, menewaskan dua sandera al-Qaida.
Paling Populer
1