Presiden Pantai Gading yang masih memegang jabatan, Laurent Gbagbo, telah menolak Perdana Menteri Kenya Raila Odinga sebagai mediator dalam krisis politik negara itu.
Menteri Luar Negeri Pemerintah Gbagbo hari Rabu mengatakan Raila Odinga, mediator resmi Uni Afrika bagi krisis itu, telah memihak pada pesaing Presiden Lauretn Gbagbo, yaitu Alasanne Outtara.
Menteri Luar Negeri itu mengatakan pemerintah Gbagbo “tidak lagi bersedia untuk menerima” perdana menteri Kenya itu.
Raila Odinga meninggalkan Abidjan Rabu pagi setelah mengadakan pembicaraan terpisah dengan Laurent Gbagbo dan Alasanne Outtara, yang diakui kebanyakan negara sebagai pemenang pemilu presiden bulan November lalu.
Raila Odinga mengatakan tidak ada terobosan dalam pembicaraan itu. Ia tampaknya menyalahkan Gbagbo atas tidak adanya kemajuan, dengan mengatakan Gbagbo melanggar janjinya untuk mencabut blokade di sekitar hotel yang menjadi markas sementara Outtara.
Raila Odinga juga mengingatkan “waktu sudah hampir habis” bagi penyelesaian krisis secara damai. Blok Uni Afrika (ECOWAS) telah mengancam untuk menyingkirkan Laurent Gbagbo dengan kekerasan jika ia tidak menyerahkan kekuasaan.