Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada para pemimpin Eropa bahwa ia menginginkan kesepakatan baru bagi Inggris untuk keluar dari Uni Eropa atau Brexit, tetapi Presiden Perancis Emmanuel Macron memperingatkan Kamis (22/8) bahwa setiap pakta yang direvisi tidak bisa menyimpang jauh dari kesepakatan yang telah ditolak parlemen Inggris.
Johnson mengatakan kepada pemimpin Perancis itu, ia "sangat terdorong" oleh pembicaraan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel hari Rabu, dan menyimpulkan "dengan energi dan kreativitas," kesepakatan baru bisa dicapai sebelum 31 Oktober, tanggal di mana Johnson mengatakan Inggris akan meninggalkan 28 negara Uni Eropa dengan atau tanpa perjanjian.
Johnson meyakinkan Macron bahwa "dalam kondisi apa pun" Inggris tidak akan memberlakukan lagi perbatasan tegas antara Irlandia, yang adalah anggota Uni Eropa, dan Irlandia Utara, yang merupakan bagian Inggris.
Johnson menjadi pemimpin Inggris setelah mantan Perdana Menteri Theresa May kalah tiga kali dalam pemungutan suara di parlemen mengenai Brexit.(ka/aa)