Presiden Suriah Bashar al-Assad mmenawarkan amnesti umum kepada para pembelot militer baik di Suriah maupun yang bermukim di luar negeri.
Dekrit yang dikeluarkan oleh media pemerintah hari Selasa (9/10) itu mengatakan penerima amnesti tersebut tidak termasuk “penjahat” dan mereka yang melarikan diri penangkapan kecuali mereka menyerahkan diri kepada pihak berwenang.
Pembelot di Suriah diberi waktu empat bulan untuk menggunakan kesempatan ini, dan mereka yang berada di luar negeri diberi waktu enam bulan untuk melakukannya.
Amnesti itu dapat membantu meningkatkan kembalinya pengungsi, yang sebagian di antaranya belum dapat pulang karena masuk dalam daftar hitam.
Keputusan itu diumumkan setelah dalam setahun terakhir pasukan pemerintah berhasil merebut kembali wilayah luas yang pernah dikuasai oleh para pemberontak, termasuk di Suriah selatan dan pinggiran timur ibukota, Damaskus. [lt]
